Suatu masalah itu jika menyempit, maka tabiatnya ia menjadi meluas. Jika tali ditarik keras-keras, ia akan terputus. Jika cermin digosok kuat-kuat, maka ia kana pecah. Jika malam semakin gelap, maka itu pertanda akan muncul fajar. Itulah sunnah kehidupan yang telah terjadi dan akan terjadi. Di setiap susunannya selalu aka nada hikmah. Maka, relakanlah jiwamu pada setiap kondisi untuk selalu meridhoinya. Karena, setelah musim panas akan ada musim hujan. Setelah gelap aka nada terang.
Sudah berapa banyak kesedihan yang Engkau luapkan, tapi hanya sia-sia untuk urusanmu. Lapangkanlah dirimu dan pikiranmu. Allah berfirman “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?Œ, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu�yang memberatkan punggungmuŽDan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu�Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan�” (Al-Insyirah). Tidakkah Engkau berbahagia karena Engkau masih melihat hamparan Bumi yang luas. Di setiap jengkalnya tertanam benih-benih harapan. Di dunia ini masih banyak kemudahan.
Wahai yang berkeluh tentang banyaknya urusan. Yang menjalani hidup serasa kurungan. Yang air matanya terus mengalir karena sedih. Sesungguhnya dalam pakaian Yusuf as terdapat obat yang menyembuhkan kedua mata Ya’qub as. Sesungguhnya dalam air dingin yang diguyur ke sekujur tubuh adalah kesembuhan bagi penyakit yang diderita Ayyub as.
Bagi rasa sakit, ada kesembuhan. Bagi penyakit, ada obat. Bagi haus, ada air. Untuk kesempitan, ada kelapangan. Dalam kesempitan, ada kebahagiaan. Yunus as akhirnya keluar dari tiga gulita karena kasih sayang Allah. Lautan di hadapan Musa as bisa terbelah dan menjadi jalan. Rasulullah dan Abu Bakar ra terhindar dari kejaran kaum kuffar di dalam gua karena kekuatan Allah Al Jaliil.
Katakanlah kepada orang-orang yang tenggelam dalam lautan keputus-asaan. Sampaikanlah kepada orang-orang yang telah patah arang dan terpuruk. Kepada orang-orang yang ternodai pikirannya dalam pemahaman tentang taqdir. Kepada mereka yang telah segan untuk hidup. Bekerja dan beramallah, sesungguhnya Allah menurunkan hujan ketika manusia telah putus asa terhadap hujan.
Bilal pernah terkapar di tanah tandus bertemankan kalimat “ahad..ahad…ahad”, tapi dialah yang menaiki Ka’bah untuk mengumandangkan adzan. Adalah Yusuf as yang pernah terkurung di balik jeruju besi, tapi kemudian ia bisa menjadi raja Mesir setelah Al Aziiz. Adalah Umar ibn Khattab ra yang pernah menjadi penggembala kambing di Makkah. Lalu dialah orang yang menebar keadilan sebagai khalifah.
Maha suci Allah yang telah menciptakan sesuatu berpasang-pasangan. Yang telah menciptakan kemudahan setelah kesulitan. Tidakkah Engkau tahu, sesungguhnya Allah swt yang mematahkan jeruji besi orang yang terfitnah. Allah swt yang menghapus air mata anak-anak yatim. Allah swt yang member makan orang-orang miskin. Tidak ada bencana yang berketerusan karena ada Allah swt yang Maha Kuasa dan satu-satunya tempat meminta.
Siapa yang melazimkan istighfar, maka Allah swt menunjukkannya jalan keluar. Siapa yang memahami Laa haula wa laa quwwata illa billah, maka Allah memudahkan segala urusannya. Memintalah selalu kepada Allah swt dan yakinlah Allah akan memberinya.
Bukalah matamu karena fajar akan segera tiba. Busungkanlah dadamu karena masalahmu telah menjadi kecil. Berdirilah dengan tegap untuk menyongsong asamu. Semoga kesulitan menjadi lebih ringan bagimu, dan musibah bisa memberikan kebaikan bagimu.
Maka, mintalah perlindungan kepada Allah swt. Setiap musibah itu memiliki tujuan. Beberapa kali kita merasa takut, lalu kita berdoa meminta kepada Allah swt. Kemudia Allah swt menyelamatkan dan melindungi kita. Beberapa kali kita dililit lapar, lalu Allah swt member kita makan dan minum.
Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang terkenal dengan pemberian-Nya. Yang Maha Memberi untuk kebahagiaan hamba-Nya. Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya.
Sumber: tarbawi
0 Response to "Selalu Ada Jalan Keluar"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar