Kementerian Agama Republik Indonesia menemukan gejala semakin surutnya  pemanfaatan masjid untuk kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk shalat  berjamaah. Hasil riset  lembaga yang kini dipimpin Suryadarma Ali itu  menunjukkan, 89,9 persen masjid di Indonesia sepi dari kegiatan  keagamaan.
"Riset yang kami lakukan menunjukkan 89,9 persen dari  800 ribuan masjid se Indonesia saat ini sepi dari kegiatan keagamaan,"  ungkap Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag Pusat Rohadi Abdul Fattah  saat meluncurkan program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji, Jumat  (18/11) malam.
Kondisi itu ditandai dengan suasana salat Maghrib  yang semakin sepi. "Saat ini masyarakat muslim, terutama anaka-anak  muda, lebih suka berjamaah di mal-mal daripada salat berjamaah di  masjid," tambah Rohadi.
Temuan serupa juga terjadi di  masjid-masjid yang tersebar di Provinsi Gorontalo. Hanya 50 persen  masjid di provinsi itu yang digunakan untuk shalat berjamaah lima waktu.
"Kalau  pun digunakan untuk salat berjamaah, itu hanya salat Maghrib yang  jamaahnya banyak," kata Kepala Kanwil Kemenag Gorontalo Abdul Kadir  Ahmad.
Sedangkan masjid yang dimanfaatkan untuk taklim rutin,  jumlahnya lebih sedikit lagi. "Taklim hanya dilakukan saat peringatan  hari-hari besar Islam," ujarnya.
Pada akhir 2010 lalu, jumlah  masjid di Indonesia mencapai 800 ribu masjid. Jumlah itu terus bertambah  seiring pembangunan masjid-masjid baru. Jika target Kementerian Agama  berupa penambahan 100 ribu masjid tercapai, berarti terdapat 900 ribu  masjid di Indonesia sampai akhir 2011 nanti. Pertanyaan penting setelah  mengetahui hasil riset di atas adalah, siapa yang akan memakmurkan masjid-masjid itu?
dicopas dari: http://www.bersamadakwah.com/2011/11/hasil-riset-899-persen-masjid-sepi.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Hasil Riset: 89,9 Persen Masjid Sepi"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar