Hijab di Liga Inggris

Sesuatu yang tak biasa di Liga Premier Inggris menjelang pertandingan antara Manchester City kontra Liverpool. Kala itu, seorang bocah perempuan Muslim Inggris menjadi maskot di Stadion Etihad. Dialah A'isha Dalal, maskot berhijab pertama dalan laga sepakbola Liga Premier Inggris.

Yaya Toure dan A'isha Dalal
sumber gambar: muslimdaily.net
Y
"Ini adalah pengalaman luar biasa bagi saya. Saya benar-benar menikmati hari itu. Para pemain sangat bersahabat dan membuat kami serasa di rumah," kata A'isha dilaporkan  On Islam dari Mi'raj Islamic News Agency. Maskot adalah anak-anak yang menyambut pemain Dari ruang ganti dan menemani pemain saat memasuki lapangan menjelang pertandingan.
Bersama anak-anak lain yang menjadi maskot, gadis muda asal Blackburn itu mengenakan seragam biru langit Manceshester City. Dia berjalan pada barisan paling depan mendampingi kapten tim Manchester City, Yaya Toure yang juga merupakan seorang Muslim.
A'isha tak sendirian dari Blackburn. Dia bersama saudaranya, Khalil yang juga menjadi maskot dalam pertandingan itu. Bedanya, Khalil digandeng oleh gelandang lincah asal Prancis, Samir Nasri. "Kami beruntung diizinkan memilih pemain kami," tambah A'isha.
Dia mengaku sangat bahagia bisa menggandeng Toure. Begitu juga dengan Khalil yang bisa menggandeng Nasri. "Yaya sangat ramah dan bertanya apakah saya gugup. Saya bilang sedikit," tutur dia.
"Dia meyakinkan saya untuk tidak takut dan saya berharap dia beruntung. Ini merupakan hari di mana saya dan Kahlil tidak akan pernah lupakan," tamabah A'isha.
Tak hanya gembira bisa bertemu langsung pemain pujaan, A'isha juga bangga bisa mengenakan hijab di lapangan hijau. Dia mempersiapkan segala perlengkapan itu dengan senang hati. "Mencari kerudung dengan warna yang tepat sangat memakan waktu, tapi teman ibu saya akhirnya menemukannya."
"Mengunakan hijab tidak pelu berpikir dua kali bagi saya karena saya ingin menampilkan bahwa Anda tidak boleh malu menunjukkan keyakinan Anda. Jika Anda ingin mengenakan hijab kemudian merasa percaya diri memakainya di mana saja," tambah A'isha.
Semoga momen ini menjadi perhatian bagi penyelenggara, peserta, dan penikmat Liga Premier Inggris bahwa tak hanya Rasis yang ditentang di liga ini, tetapi menampilkan identitas diri termasuk agama adalah sesuatu yang wajar sebagai seorang manusia.

0 Response to "Hijab di Liga Inggris"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar