Suara itu dimulai di pagi buta mendahului suara jiwa yang lelah terpatahkan. Beriringan dengan sahutan ayam yang mensyukuri kenikmatan pagi. Mendayu-dayu memecah sepi memanggil hati-hati setiap insan.
Suara itu kalah dengan rangkaian skenario tersusun rapi di telinga kebanyakan manusia. Setiap setan berbagi menyusunnya penuh kedengkian. Hingga hati-hati itupun membeku sampai ke urat-uratnya. Beberapa pasang mata pun tak kuasa melawan kuatnya rasa lelah tubuh yang dilelah-lelahkan. Sesekali mata itu terbuka dan tertutup kembali membawa kebencian ikut bersamanya.
Namun, segelintir orang terusik hatinya. Mereka tersadar janji-janji mereka sebelum segalanya dimulai. Mengalir hawa dingin air si sekujur kulit mereka. Mereka menunjukkan kepada Rabb mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang memegang janji. Di setiap lelah mereka, harap mereka adalah keridhoan dari Rabb mereka.
Alunan nada-nada indah sang muadzin mereka balas dengan suara serak mereka. Mereka memenuhi panggilan itu untuk kemenangan. Mereka adalah para pejuang sejati.
dari: AZS, 2009
0 Response to "Suara Panggilan Pejuang Sejati"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar