“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS Al Ashr: 1-3).
Setiap manusia memiliki waktunya masing-masing. Secara kuantitas tiap-tiap manusia adalah sama dalam waktunya yakni hidup manusia adalah 24 jamnya. Namun, tidak dalam hal kualitas. Manusia secara kualitas berumur 24 jam, kurang dari 24 jam, atau pun lebih dalam waktu satu harinya.
Setiap manusia memiliki waktunya masing-masing. Secara kuantitas tiap-tiap manusia adalah sama dalam waktunya yakni hidup manusia adalah 24 jamnya. Namun, tidak dalam hal kualitas. Manusia secara kualitas berumur 24 jam, kurang dari 24 jam, atau pun lebih dalam waktu satu harinya.
“Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”, dalam lisan Hasan Al Banna.
Waktu pun terus berlari meninggalkan siapapun yang tak mengikutinya. Bagi yang mengikutinya dan bagi yang mengindahkannya akan ada akibatnya masing-masing. Akan ada kondisi yang bisa diukur dengan satuan keberhasilan.
Keberhasilan…adalah suatu kata relatif maknanya tergantung dari mana kita menilainya. Namun, yang banyak kita lihat dalam contoh kehidupan bahwa keberhasilan itu selalu dihubungkan dengan usaha dan kerja keras. Sementara usaha dan kerja keras membutuhkan waktu untuk melakukannya Maka, dapat kita katakan bahwa keberhasilan seorang manusia sangat dipengaruhi oleh manajemen waktu yang diterapkannya dalam kehidupannya.
Keberhasilan manusia tergantung dari kecerdasan manajemen waktu manusia tersebut.
Kita tidak pernah tahu masa hidup kita di dunia. Mati besok, lusa, atau bahkan kini memiliki arti yang berbeda bagi tiap orang. Namun, bagi setiap orang yang memiliki pandangan bahwa waktu adalah lahan amalan kualitatif maka tidak aka nada masalah baginya walaupun jika kini harus mati. Yang terpenting adalah mulailah kita merancang karya besar kita dalam rangka keberhasilan kita.
Rasulullah memberikan teladan makna keberhasilan yang sangat baik sekaligus memberikan teladan manajemen waktu yang baik pula. Dalam hal cita-cita beliau yang terlalu besar dan mulia yaitu membangun peradaban Islam maka disiplin waktu adalah solusinya. Cita-cita yang besar akan menuntut kewajiban yang besar sementara kewajiban yang besar pun akan membutuhkan waktu yang lapang. Namun, beliau bukanlah manusia yang gampang dikalahkan oleh waktu. Beliau memiliki manajemen waktunya sendiri yang sangat inspiratif.
Rasulullah saw telah memberi teladan kepada kita dalam memanfaatkan waktu hidupanya. Beliau tidak terlalu banyak tidur, karena di malam hari melakukan sholat malam sampai kakinya bengkak. Di siang hari beliau menjadi pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat handal. Dalam waktu 23 tahun, beliau mampu membangun peradaban Islam. Beliau mengikuti 80 peperangan bersama para sahabatnya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun demikian, beliau juga mampu membagi waktu untuk menyantuni fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat.
Keteladanan dari beliau adalah menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk cita-cita beliau. Beliau tidak pernah menghabiskan waktu untuk hal-hal yang bukan tujuan beliau. Tak segan-segan beliau selalu mengurangi waktu istirahatnya untuk mengisi jiwa dan menguatkan hati untuk memudahkan tercapainya cita-cita beliau.
Para sahabat nabi juga memberikan teladan yang luar biasa kepada umatnya. Zaid bin Tsabit ra, sekretaris dan penghimpun Al Qur’an dalam sebuah mushhaf, dapat menguasai bahasa Parsi hanya dalam waktu 2 bulan. Anas bin Malik yang menjadi pelayan rasulullah saw sejak usia 10 tahun dan hidup bersama rasul selama 20 tahun, telah meriwayatkan 2286 hadits. Dan banyak lagi sahabat yang berkreasi dalam manajemen waktunya hingga memperoleh keberhasilan-keberhasilan.
Mari tersadar untuk kembali hidup dalam cita-cita yang dulu pernah berkobar dalam diri kita. Mari menanamkan asa indahnya keberkahan hidup dalam perdaban Islam. Mari berjuang dalam cita-cita Rasulullah. Mari menajamkan kembali kecerdasan manajemen waktu kita. Mari berusaha dan beramal dengan waktu yang ada menggunakan trik-trik berikut:
1. Pastikan Perbuatan Kita adalah Amal Sholeh
Kita harus yakin bahwa perbuatan yang kita rencanakan dan kita lakukan adalah perbuatan yang diperintahkan oleh Allah Swt dan bukanlah perbuatan yang dilarang oleh-Nya.
2. Buatlah Agenda Harian
2. Buatlah Agenda Harian
Mulailah hidup teratur dengan membuat agenda harian. Agar keteraturan tercapai hindari menyusun agenda dalam pikiran saja. Setiap agenda harus dituliskan agar tidak ada yang terlupa.
3. Hindari Menunda-nunda Pekerjaan
Wah….ini cobaan. Usahakan setiap pekerjaan yang sudah kita rencanakan diselesaikan dengan baik. Jangan sampai menunda suatu pekerjaan yang penting dan mengulur-ulur waktu bahkan menggantinya dengan pekerjaan yang kurang penting
4. Disiplin dalam Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Buatlah catatan tugas-tugas bermanfaat yang harus dikerjakan dan tentukan batas waktu akhir pengerjaannya. Tingkatkan kecepatan dan ketepatan kita dalam menyelesaikan pekerjaan bila keteraturan telah kita capai.
5. Manfaatkan Jadwal Kosong
Jika ada waktu kosong (seharusnya sih tidak ada kalau kita benar-benar telah merencanakan agenda), kita harus menjauhi perbuatan dan perkataan yang sia-sia.
6. Mengerti Prioritas
Ketika terdapat beberapa pekerjaan yang bersamaan waktunya (kondisi di luar kuasa dan rencana kita), tentukan prioritas baik dilihat dari sisi agama, kekeluargaan, sosial, sekolah, karier, dan lainnya.
7.Patuhi Jadwal
Bangun tidur periksa agenda harian yang telah dibuat semalam, agar jangan sampai ada yang terlewatkan. Jangan sekali-kali kita menggantinya, kecuali ada kegiatan yang sangat penting.
8. Koreksi Kesalahan yang Telah Dilakukan
Sebelum kita membuat jadwal untuk besok pagi, mari bermuhasabah diri. Evaluasi apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Hal ini harus diselesaikan untuk mencegah kesalahan serupa terjadi lagi. Kita harus berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
9. Berani dan Tegas
Belajar untuk berkata tidak, untuk menghindari percakapan yang tidak penting, bergosip ria, ngobrol ngalor-ngidul yang tidak bermanfaat, dan mampu menolak ajakan kepada aktivitas yang kurang bermanfaat.
10. Delegasikan Tugas Tugas Rutin yang Tidak Vital
Pada saat terdapat beberapa pekerjaan yang bersamaan, kita bisa mendelegasikan pekerjaan rutin yang tidak vital dalam batas waktu tertentu.
11. Istiqomah
Waktu adalah pedang. Waktu bisa bermanfaat atau bahkan membahayakan pemiliknya. Bila kita mampu mengelola waktu dengan baik, berarti kita telah mampu mengelola diri sendiri, bahkan kita akan mampu membantu orang lain mengelola waktunya.
Insya Allah…dengan terdisiplinkannya hidup kita semakin membawa kita ke cita-cita besar kita…Insya Allah…
Insya Allah…dengan terdisiplinkannya hidup kita semakin membawa kita ke cita-cita besar kita…Insya Allah…
Like this deh Bang...^^
BalasHapusafwan udah lama nggak berkunjung
makin rame aja ni ya
alhamdulillah
btw, tambahin spasi antar alinea la Jal...biar lebih enak mata membacanya :-)
Wah...ada mas asto...ok, makasih masukannya!
BalasHapus