Kalumnis
Yordania, As'ad Al-'Azouni mengatakan dalam artikel yang diterbitkan di website
Palestina bahwa Talmud mengharuskan Yahudi untuk "membunuh anak-anak
Kristen dan menggunakan darahnya untuk memanggang "Matzah" (Matzah
adalah roti tradisional yang dimakan orang Yahudi selama perayaan liburan
Paskah). Al-'Azouni menambahkan, bahwa "Orang-orang Yahudi berusaha keras
untuk menyebabkan perang antara Muslim dan Kristen.
roti matzah
Artikel yang dipublikasikan oleh
situs Alwatanvoice.com pada tanggal 27 Maret menyebutkan bahwa "bukan
sebuah rahasia lagi permusuhan antara Yahudi, Yesus dan Kristen sangat dalam.
Orang Yahudi juga dilarang memakan daging dari binatang yang dibunuh oleh
seorang Kristen, dan wajib untuk membakar serta menghancurkan ikon dari Gereja
Kristen.
Rabi Moshe Abu Al-'Afia (salah
satu Rabi Yahudi yang terlibat dalam fitnah darah di Damaskus 1840M) menyatakan
bahwa Talmud mengharuskan untuk menumpahkan darah dari dua macam yaitu darah
pengorbanan (Paskah) dan darah sunat jika tidak ada maka darah Kristen dan
darah Muslim dapat dipakai untuk memanggang Matza Paskah), karena banyak orang
Kristen masuk Islam, "tulis Al-'Azouni.
Al-'Azouni mengatakan bahwa
Yahudi selalu memprovokasi permusuhan antara Muslim dan Kristen.
"Orang-orang Yahudi berusaha keras untuk menyebabkan perang antara Muslim
dan Kristen, seperti yang terjadi selama protes atas hilangnya seorang anak
Kristen di Damaskus pada tahun 1890."
Bukti keterlibatan ritual
sebagai otak dibalik pembunuhan anak-anak dan remaja muslim kian diteguhkan
oleh Dr Umayma Ahmad Al-Jalahma dari Raja Faisal University. Ahad, 10
Maret 2002, Dr Al Jalahma sempat membuat heboh ketika menulis artikel berjudul
“The Jewish Holiday of Purim” di harian Al Riyadh, sebuah harian terkemuka
milik pemerintah Saudi. Artikel yang menyoroti kebiadaban ritual Yahudi di Ar
Riyadh ini tentu menjadi sangat luar biasa. Terlebih hubungan Arab dan Amerika
sempat menegang pasca serangan 11/9 2001. Dalam dua bagian, Dr Al Jalahma
menyoroti secara khusus ritual dalam Pesta purim ketika para pemuda muslim dan
Kristen menjadi tumbal ajaran sesat Yahudi. Metodenya pun sangat mengerikan.
Menurut sejumlah kesaksian,
sepanjang sejarah manusia, Yahudi biasa menculik anak-anak atau para pemuda
non-Yahudi atau yang mereka sebut Goyim dan menjadikan mereka
"tumbal" untuk ritual pembunuhan pelan-pelan yang menyakitkan dengan
luka yang biasanya 33 luka tidak mematikan, membiarkan darah mereka menetes
hingga korban itu meninggal dunia, kemudian dikumpulkan lah darah itu, direndam
dengan kain, dibiarkan kain itu mengering, kemudian membakarnya dan menaburkan
abunya ke atas "matzah". Sebuah ritual dengan roti datar tak beragi
yang terbuat dari terigu dan air, yang merupakan makanan khas untuk perayaan
Paskah Yahudi, yang tahun ini dimulai pada (6/4/2012) saat terbenam matahari
selama tujuh hari.
Mengkonsumsi darah oleh Yahudi
hanya melalui debunya karena faktanya mengkonsumsi langsung darah (manusia atau
hewan) dalam memasak adalah dilarang oleh hukum makanan halal versi Yahudi atau
Kosher, namun tidak melarang mengkonsumsi debu dari darah (manusia atau hewan).
Adapun mengkonsumsi darah
Kristiani, contohnya, di dalam Bonum Universale de Apibus oleh Thomas of
Cantimpré (sebuah biara di dekat Cambray)
Kontroversi Rabbi Tentang Talmud
Zionis-Yahudi sangat mempercayai
Talmud yang diyakini berasal dari perkataan Tuhan Yahweh kepada Musa. Bahkan
Talmud dianggap lebih suci ketimbang Taurat Musa, karena mereka meyakini jika
Tuhan Yahweh mengalami kesulitan dalam sesuatu hal atau urusan, maka Tuhan
Yahweh akan berkonsultasi dengan para Rabbi Yahudi, bukan dengan Musa. Sebab
itu kedudukan Rabbi Yahudi tinggi, lebih otoritatif, lebih mulia, ketimbang
Musa as.
Padahal, menurut seorang filsuf
yang juga Rabbi Tertinggi bangsa Yahudi pada zamannya, Rabbi Maimonides (Moses
bin Maimon, 1190 M), bangsa Yahudi sesungguhnya tidak pernah bisa memastikan
dengan tepat satu pun doktrin dari Talmud karena sejarahnya yang sangat
kacau-balau. Maimonides berkata, "Sejak zaman Nabi Musa dulu sampai zaman
Rabbi Judah Hanasi (135-220 M), para pendeta Yahudi tidak pernah sepakat
tentang kebenaran satu doktrin pun yang ada pada "Undang-undang
lisan" (Talmud) yang diajarkan secara terbuka. Para pemimpin agama Yahudi
atau nabi dari setiap generasi menulis beberapa catatan tentang kitab tersebut
berdasarkan kepada apa-apa yang ia dengar dari guru-guru pendahulunya untuk
disampaikan kepada kaumnya.
0 Response to "Talmud Perintahkan Yahudi Pakai Darah ORang Kristen untuk Buat Roti Matzah"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar