Belajar dari Pohon Bambu Cina

Apakah Anda termasuk orang yang tergesa-gesa terhadap suatu hal? Sering beralih kepada hal yang lain dikarenakan cepat putus asa pada hal yang sedang dihadapi. Bahkan kadang-kadang melahirkan sikap "results-oriented". Sikap yang sering tidak mengindahkan suatu proses yang sedang berlangsung karena dibutakan oleh hasil-hasil yang telah didapat. Dikhawatirkan sikap ini akan melahirkan dua kepribadian kepada Anda. Kalau tidak cepat puas diri, maka gampang putus asa.

Analogi satu ini dapat menjadi hikmah bagi Anda!

Anda tahu pohon bambu cina?
Jika Anda termasuk orang yang tidak suka menunggu proses pertumbuhan sebuah tanaman, maka bambu Cina itu adalah korban pertama Anda; diganti atau ditinggalkan.


masih kecik-kecik


Mengapa?
Pada umur enam hingga tujuh tahun pertama pohon bambu cina akan mengecoh mata Anda. Pohon bambu cina tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti. Hanya beberapa puluh sentimeter saja terjadi pertambahan panjang dalam waktu itu. Namun, Anda akan terkejut bila Anda sabar melewati waktu itu. Pohon bambu cina yang tadinya sentimeter menjadi meter.

Apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut?
Selama enam hingga tujuh tahun pertama, pohon itu bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata.
Fokus pertumbuhan pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang. Pohon itu sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.
Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang. 

pucuk..pucuk..pucuk...

Begitupun dengan kita, bila kita bosan dengan hal yang kita kerjakan saat ini maka kita tidak akan mengikuti bagian kesuksesan saat berikutnya. Ini dikarenakan kita melewati bagian penguasaan mental, pendalaman materi, pembangunan jaringan kita, dan lain-lain.

Ada saatnya seorang pengusaha mengalami kebangkrutan untuk penguatan mentalnya. Bisa juga seorang calon dokter kehilangan pasiennya untuk menumbuhkan empirismenya. Dan bolehlah seorang pedagang ditinggalkan pelanggannya untuk mengasah analisis pasarnya.

Jika dalam konsistensi kita, kita seringkali mengalami kegagalan dan merasa sangat jauh dari mimpi kesuksesan kita maka percayalah kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam kita. Sama halnya dengan pohon bambu cina tersebut. 

Oleh karena itu, belajarlah menghargai sebuah proses. Dimana proses itu sangat sedikit yang berlangsung instan, namun sangat banyak mengandung hikmah.

0 Response to "Belajar dari Pohon Bambu Cina"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar