Totalitaslah Dengan Potensi Diri Anda

Oleh : Amrizal Zuhdy Sachmud
Ketampanan, kecantikan, kekayaan, kepintaran, dan kebijaksanaan adalah tolak ukur yang digunakan kebanyakan manusia untuk menjadikan seseorang sebagai standar mulia dan patut dihargai. Ketampanan menggambarkan keindahan rupa yang mengagumkan setiap hati kecil manusia untuk memuji dan menyanjung pemiliknya. Begitu juga dengan kecantikan yang menjadi standar baku untuk mencintai seseorang. Kekayaan juga merupakan lambang kemakmuran untuk patut disegani. Tak berbeda dengan kepintaran dan kebijaksanaan yang menjadi sarana manusia untuk memecahkan masalah. Kesemuanya itu dinilai oleh manusia untuk meletakkan standar kemuliaan pada seseorang.
Namun, menurutku bukan begitu. Seandainya begitu, bagaimana nasib orang jelek, orang miskin, orang bodoh, dan orang yang tidak bijaksana? Apakah mereka tidak akan menikmati predikat mulia untuk selamanya selama dia belum merubah keadaannya?
Bolehlah kita melihat kembali ke belakang sebagai bahan pemikiran kita. Mari kita lihat Bilal r.a. Dia hitam (tidak teralu tampan.red), sederhana, tidak terlalu pintar, tapi mengapa dia bisa kita kenal dan Allah pun memuliakannya? Kita lihat lagi Mushab bin Umair r.a. Dia miskin (meninggalkan geliamng hartanya.red) dan namanya juga kita kenal dan Allah memuliakannya.
Kalau menurutku, standar mulia tidak bisa dipatok dari ketampanan, kecantikan, kekayaan, kepintaran, dan kebijaksanaan seperti yang manusia buat saat sekarang ini. Kemuliaan itu didapat dengan menerima keadaan diri dan totalitas menjalankan perannya di kehidupan ini.
Bilai dengan segala kekurangannya merasa serba cukup. Dia kembangkan potensi ’cukupnya’ itu untuk setia menjadi muadzin, menjadi sahabat nabi, dan menjalankan rutinitasnya sebagai seorang Bilal. Dia tidak pernah mengeluh. Yang dia tahu adalah bagaimana dia mempersembahkan totalitasnya dalam kehidupan ini sesuai dengan bidangnya sebagai Bilal.
Jadi, tanamkanlah dalam diri kita untuk selalu totalitas dalam bidang kita dengan memanfaatkan potensi yang kita miliki. Setiap kaum sudah ada tempat minumnya masing-masing. Jadi, jangan berusaha mengikuti jejak orang-orang mulia kalau itu menyusahkan Anda. Ambil saja bagian hidup Anda dan hiduplah didalamnya dengan totalitas.

0 Response to "Totalitaslah Dengan Potensi Diri Anda"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar