Sedikit berbeda dengan ashabul kahfi menyelamatkan iman di sini maksudnya adalah mencegah keimanan itu turun dengan cara terus menambahnya. Bertadabbur alam bersama saudara-saudara seiman bagi kami adalah perjalanan menyelamatkan iman. Dan yang berbeda lagi adalah perjalanan ini dilakukan oleh tujuh pemuda yang tidak lagi dikejar-kejar. Mereka adalah bang dedi, aidil, benny, dodo, irsal, uul, dan aku. Sebenarnya bang poby ingin ikut, tapi syukur tidak jadi karena nanti tidak bisa dicari persamaannya dengan ashabul kahfi. Kami bertujuh ditemani seekor kijang (baca mobil) yang setia.
Mungkin cerita perjalanan ini lebih banyak menampilkan bukti visualnya saja. Ok, perjalanan kita mulai. Eit…..aku baru ingat waktunya. Waktu adalah tanggal 5 dan 6 Desember 2008. Baiklah kita mulai “Journey to Solok 5-6 Desember 2008.”
1. Berkumpul-kumpul di check point (rumah benny) sambil bernarsis ria.
Maklum sifat alamiah manusia. Membuat kenangan mumpung masih hidup!
2. Diperjalanan yang selalu bersyukur melihat keindahan pemandangan.
Ketika ada seseorang yang minta turun (lupa siapa orangnya) dengan motif untuk memetik daun teh maka mobil pun berhenti. Namun, apa jadinya foto-foto pun tak bisa dielakkan. Entah berapa banyak foto yang terjepret di sini. Buanyak sekali…. Untuk menghentikannya saja terpaksa ada yang berbohong bahwa ada yang meilhat ular di kebun teh tersebut. Sontak semua bubaran dan berlari menuju mobil.Foto ashabul kahfi ga pernah lengkap bertujuh. Kayaknya mending tadi ikut bang poby. Biar dijadiin tukang foto aja.
3. Berhanti Sejenak untuk shalat Dhuha
di kaki Gunung Talang
Irsal: Apa sih rasanya air Danau Di Atas? Haus juga sih!
5. Di Danau Di Bawah
Ada yang pengen curi buah markisa, tapi untung kameramen tanggap. Jadi mereka pura-pura gaya.
Irsal: Hehehehe, ketahuan lagi!
Kasihan nih labu, dijadikan korban iklan, kekerasan, dan kelaparan.
Ashabul Kahfi (minus bang dedi), hmm….kayak cover kaset nasyid aja!
Dodo: Ul, sebenarnya aku… aku…. aku….
Uul: aduh, apaan sih Do? Aku jadi bingung!
Irsal: Ayo Do, jangan malu. Aku ga liatin kok!
(hahahaha, satu buah fragmen cinta manusia yang haram. Itu hanya contoh bukan realita)
6. Di rumah nenek bang dedi.
Kamera dimatikan karena persediaan buat narsis-narsis-an besok. Para pemuda harus sabar karena aidil lupa bawa charger itu kamera. Kami makan, istrirahat, dan siap-siap tengah malam nanti mandi air panas. Asyik!
7. Di pemandian air panas.
Tidak bisa foto-foto karena ini merupakan area buat mandi. Kalau ada yang foto-foto bisa dimarahin.
8. Di danau Singkarak-Esoknya!
Mengumpulkan kerikil sebelum MELONTAR
Berfoto sebelum MELONTAR
MELONTAR pun di mulai (bang dedi curi start, uul ancang-ancang, benny pikirkan rencana, irsal dan aku melihat dulu kemampuan orang lain)
Aidil: Hore, kena kepala iblisnya! Irsal: kok ga kena-kena?
Irsal ingin jadi iblisnya
dan dia pun dilontari
9. Di water boom.
Statusnya sama kayak di pemandian air panas. Petugas memaksa membuka baju kami. Di sana tidak dibenarkan memakai baju ketika berenang. Maka kami pun harus seperti jojon (menarik tinggi-tinggi celana kami ke atas untuk menutupi aurat). Ini bukan bohong. Ini buktinya!
Hanya ini foto yang lulus sensor untuk ditampilkan. Yang lain bisa merusak izzah para ashabul kahfi!
10. Perjalanan pulang
Tidak ada lagi foto-foto karena kamera sudah off dan kami pun sudah lelah tak berdaya.
THE END!
woi,tanggalnya salah. yang jelas bulan juli 2008.
BalasHapusjangan menarik kesimpulan di fato-foto itu terlalu cepat... aku ga pernah minum air danau di atas dan juga ga pernah mau nyuri markisa
tapi udah ikhlas aku posting.....
BalasHapus^_^ & n_n