Saudaraku,
aku punya harap yang harus kubagi denganmu...
Semoga ada wajah-wajah yang tak pernah mengeluh pada kita tentang taqdir yang menimpanya. Mereka telah mencukupkan akhir malam sebagai waktu pengaduan. Saat mereka berdiri, ruku', dan sujud dalam tangis rindunya. Manis nian wajah-wajah itu dengan senyuman mendoakan kita, "Assalamu'alaykum.."
Semoga ada wajah-wajah yang tak pernah mengajak kita menggunjing, memfitnah, dan sibuk dengan aib orang. Betapa ingin kita disambut di majelis mereka, dengan ucapan "akhi.. ta'ala nu'minu saa'ah..Saudaraku, mari sejenak kita beriman!" dan kita diterbangkan ke tempat yang dinaungi sayap malaikat.
Kita rindu bersua dengan wajah-wajah ini dalam perjalanan. Bukankah kita belum saling kenal dan baru kali ini bertatap muka? tapi hati rasanya sudah akrab, dan lisan tak tahan untuk segera melempar senyum dan beruluk salam.
Inilah dia, wajah-wajah keimanan. Yang digambarkan Rasulullah, yang satu menjadi cermin yang lain. Ada inspirasi amal shalih saat memandangnya, ada ide cemerlang dan energi isi ulang melihat keteduhannya.. Subhanallah. Betapa kita merindu wajah-wajah keimanan. Wajah-wajah itu adalah wajah-wajah saudara kita di jalan Allah.
Kita Rindu wajah Ash Shiddiq Abu Bakar yang membuat kita tak lagi merasa ragu dan bimbang. Kita rindu wajah Al Faruq Ibnu Al Khaththab untuk membuang kepengecutan.. Dan tentu kita rindu wajah Al Amin, yang membuat kita merasa berharga menyertainya, menyertainya menghadap Allah nanti. Kita sangat merindu wajah-wajah keimanan. Kita rindu menjadi bagian dari mereka, serindu kita pada sebuah sambutan...
"Wahai
jiwa yang tenang, kembalilah pada Rabbmu dengan hati puas lagi diridhai, maka
masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam jannahKu.."
(QS.Al Fajr : 27-30)
(Salim A. Fillah)
(Salim A. Fillah)
0 Response to "Karena Keimanan"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar