Just A Word (Bagian I)

Kejahatan mengikuti seperti buritan,
Kebaikan diikuti seperti haluan,
Begitulah cara berlayar orang mulia dalam kehidupan.
 

Sampai kapan Kau akan mengejar yang bukan hakmu?
Kau hanya akan mendapatkan kesemuan.
Terimalah karena disitulah Engkau akan berkembang.


Pelangi saja bisa memberikan ketakjuban dengan tujuh warna,
walaupun diantara jutaan butir air bah
Mengapa kita tidak bisa berkreasi dengan milyaran sel otak walaupun
diantara jutaan masalah?


Ada banyak suatu kemungkinan untuk suatu keadaan
Begitu banyaknya, akankah kita mengabaikannya?
Mengabaikannya dengan satu prasangka buruk


Begitu banyak kata cinta yang terlepas dari mulut manusia
Kepada perempuan cantik: ”Aku mencintaimu!” 
Kepada lelaki tampan:” Aku mencintaimu!” 
Tidak pernahkah kita berpikir untuk mencintai yang memiliki mereka 
Allah Subhanahu wa ta’ala dengan asmaul husna-Nya


Setelah menempuh jauh perjalanan ukhuwahmu,
jangan sampai terbersit di benak saudaramu pertanyaan:
bahwa apakah engkau benar-benar saudaranya?


Bintang saja terlihat bersinar dihamparan laut seindah dirinya yang bertabur mengusir kelamnya malam.
Kenapa kita tidak bisa memberikan sesuatu yang berharga kepada saudara kita?
toh itu itu tidak mengurangi harga kita!



Keterpaksaan adalah metode pembelajaran yang menarik. Memberikan sesuatu tugas kepada orang yang Anda anggap biasa saja atau bahkan tidak mampu, akan memberikan bentuk evaluasi yang jitu baik baginya atau diri Anda. 


Memaafkan adalah sebuah hadiah bagi orang yang dimaafkan.
Akan tetapi, ingatlah bahwa itu juga hadiah untuk diri kita sendiri.
Dengan memaafkan kita memberikan kebebasan bagi jiwa kita untuk terbebas dari rasa dendam dan penyesalan.

2 Responses to "Just A Word (Bagian I)"

  1. Assalamua'laikum
    wah bagus tulisan nya akhi
    semangat

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum
    There's an award for you.

    http://afifahamatullah.wordpress.com/2011/02/14/award-for-you/

    BalasHapus

Silahkan berkomentar